MAKALAH OBAT HERBAL
“KHASIAT KENCUR”
RINI ANDRIANI (10101001028)
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak jaman dahulu,
manusia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya
untuk makan, tempat berteduh, pakaian, obat, pupuk, parfum, dan bahkan untuk
kecantikan dapat diperoleh dari lingkungan. Sehingga kekayaan alam di sekitar
manusia sebenarnya sedemikian rupa sangat bermanfaat dan belum sepenuhnya
digali, dimanfaatkan, atau bahkan dikembangkan. Bangsa Indonesia telah lama
mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam
menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat
berdasar pada pengalaman dan ketrampilan yang secara turun temurun telah
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Penggunaan bahan alam
sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita
sejak berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daun lontar
Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat
Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang Dalem dan relief candi Borobudur yang
menggambarkan orang sedang meracik obat (jamu) dengan tumbuhan sebagai bahan
bakunya.
WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk obat
herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan
penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. Hal
ini menunjukan dukungan WHO untuk back to nature yang dalam hal yang lebih
menguntungkan. Untuk meningkatkan keselektifan pengobatan dan mengurangi
pengaruh musim dan tempat asal tanaman terhadap efek, serta lebih dalam
memudahkan standarisasi bahan obat maka zat aktif diekstraksi lalu dimurnikan sampai
diperoleh zat murni.
Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri
kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 menyebutkan bahwa : Obat
tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan bahan-bahan tersebut,
yang secara traditional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Menurut penelitian masa kini, meskipun obat-obatan
tradisional yang pengolahannya masih sederhana (tradisional) dan digunakan
secara turun-temurun berdasarkan resep nenek moyang adat-istiadat, kepercayaan,
atau kebiasaan setempat, memang bermanfaat bagi kesehatan dan kini digencarkan
penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun
ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut
beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa
dicerna oleh tubuh. Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang
dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan
adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional
yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan
tablet.
Khasiat alamiah dan
kemurnian obat-obatan tradisional seringkali “dinodai” oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab terutama produsen obat tradisional yang hanya mencari
keuntungan finansial saja tanpa memperhatikan kemurnian dan resiko dari
kandungan obat tradisional. Banyak dari para produsen dengan sengaja mencampur
kandungan herbal dari obat tradisional dengan obat modern yang secara kimiawi
jika dosisnya tidak tepat akan berbahaya.
Namun kenyataannya
masyarakat sekarang lebih percaya untuk mengkonsumsi obat kimia dibandingkan
tanaman obat. Penggunaaan tanaman obat dianggap kuno dan tidak banyak
memberikan hasil. Hal ini membuat potensi tanaman obat di Indonesia masih belum
banyak termanfaatkan. Baru beberapa tahun belakangan ini, ada kecenderungan
dunia untuk kembali ke alam atau “back to nature” membuat masyarakat kembali
kepada tanaman obat. Hal itu tidak terlepas dikarenakan beberapa kelemahan obat
kimia antara lain terdapat efek samping, resistensi obat yang tinggi,
terakumulasi di tubuh dan harganya pun mahal. Selain kecenderungan “back to nature”, keadaan krisis
ekonomi berkepanjangan yang melanda Indonesia membuat biaya kesehatan semakin
mahal. Obat kimia sudah menjadi barang mewah bagi sebagian besar masyarakat
sehingga berbagai tanaman berkhasiat obat mulai di lirik kembali sebagai
pengobatan alternatif yang bisa diperoleh dari berbagai tanaman di sekeliling
kita.Selama ini, masyarakat hanya tahu menanam, namun tidak tahu
menggunakannnya, selain itu kalau ada keluarga mereka sakit lebih memilih kerumah sakit dan
menggunakan obat-obat kimia, padahal disekiling kita ada berbagai jenis tanaman
obat yang bisa dimanfaatkan. Halaman rumah tampak menghijau disesaki berbagai
jenis tanaman hias dan obat-obatan yang tertata rapi.
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka untuk mengupayakan back to nature, pada makalah ini akan
di uraikan mengenai manfaat dan khasiat obat herbal yang bisa di gunakan tanpa
harus membeli obat kimia dengan harga mahal dan menimbulkan efek samping dalam
penggunaannya. Obat herbal yang akan dibahas pada makalah ini adalah “kencur”.
1.1 Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian dari
latar belakang diatas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah pada makalah
ini adalah “ Apa yang bisa dimanfaatkan sebagai
pengobatan alternatif yang bisa diperoleh dari berbagai tanaman di
sekeliling kita agar dapat bermanfaat untuk mengobati penyakit dan bagaimana
cara pemanfaatannya”
1.2 Tujuan
Tujuan
dari makalah obat herbal berbahan dasar “kencur” adalah:
·
Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
dengan pemanfaatan tanaman obat keluarga.
·
Meningkatkan pengetahuan tentang
manfaat/kasiat tanaman obat tradisional disekitar kita baik generasi tua maupun
generasi muda yang semakin luntur budaya tradisionalnya
·
Meningkatkan Kepedulian terhadap
lingkungan hidup dengan penanaman tanaman herbal.
·
Meningkatkan pengetahuan tentang
teknologi pengolahan obat tradisional
·
Menghindari ketergantungan pada obat
kimia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Asal
Tanaman dan Daerah Penyebaran
Kencur (Kaempferia
galangal L) sudah sejak lama dikenal dan ditanam di Indonesia. Tanaman ini diperkirakan
berasal dari daerah Asia Tropika.Sebagian kalangan menduga bahwa asal usul
kencur adalah kawasan Indo-Malaysia. Tetapi sumber literatur lainnya memastikan
bahwa asal tanaman kencur adalah dari India.4
Daerah penyebaran kencur meluas ke kawasan Asia
Tenggara dan Cina.Dalam perkembangan selanjutnya, diketahui bahwa keluarga Zingiberaceae
ini meliputi 47 genera dan 1.400 spesies yang tersebar luas di daerah
tropik dan subtropik. Diantara sejumlah genera dan spesies tersebut, terdapat
13-17 jenis temu-temuan yang dipakai dalam obat tradisional. Kencur termasuk
salah satu tanaman temu-temuan yang banyak digunakan sebagai bahan obat
tradisional. Pusat pertanaman kencur masih terkonsenterasi di pulau Jawa,
terutaman Jawa Tengah dan Jawa Timur. Salah satu daerah sentra kencur terbesar
saat ini adalah Kabupaten Boyolali ( Jawa Tengah), yang pada tahun 1992
terdapat areal pertanaman kencur seluas 703 hektar dengan produksi 1.301 ton
gelondong basah.4
Makin meluasnya daya guna dan fungsi guna tanaman
kencur, maka menjadikan tanaman ini sangat potensial untuk dikembangkan dan
dilestarikan pembudidayaannya. Selama ini pembudidayaan kencur masih terbatas
sebagai usaha sampingan di lahan pekarangan dan kebun-kebun tanpa didukung oleh
teknik budidaya yang intensif.4
B.
Manfaat
Penanaman Kencur
Manfaat yang diperoleh dari penanaman kencur adalah
untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang sekaligus menambah
penghasilan petani. Dari rimpang kencur ini dapat diperoleh berbagai macam
keperluan yaitu: minyak atsiri, penyedap makanan minuman dan obat-obatan.
Berbagai jenis makanan mempergunakan sedikit rimpang atau daun kencur sehingga
memberikan rasa sedap dan khas yaitu dalam pembuatan gado-gado, pecal dan urap.4
Tanaman kencur mempunyai kegunaan tradisional dan
social cukup luas dalam masyarakat Indonesia. Produk utama kencur adalah
rimpangnya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat nabati (simplisia)
tradisional, untuk bahan baku industri minuman penyegar serta bumbu dapur.
Daerah Priangan ( Jawa Barat) daun kencur sudah umum dijadikan lalap mentah.4
Sebagai tanaman obat, kencur memberi manfaat cukup
banyak terutama rimpangnya. Rimpang kencur berkhasiat untuk obat batuk,
gatal-gatal pada tenggorokan, perut kembung, rasa mual, masuk angin, pegal-pegal,
pengompresan bengkak, tetanus, penambah nafsu makan dan juga sebagai minuman
segar.4
Beras kencur
(ramuan dari campuran tepung beras dan kencur) merupakan obat
tradisional yang telah dikenal umum untuk obat gosok pada bengkak dan encok.
Secara tradisional, di daerah Padang memanfaatkan ramuan kencur untuk
merangsang pertumbuhan bulu alis dan mata, yakni dengan cara dioleskan sebagai
bedak. Di Kalimantan, rimpang kencur digunakan untuk membuat ragi dan zat
warna. Bahkan akhir-akhir ini, rimpang kencur mulai dibutuhkan oleh industri
kembang gula dan industri kosmetika dalam negeri.4
Pengembangan manfaat ganda tanaman kencur sebagai
bahan baku obat-obatan, kosmetika, makanan dan minuman perlu mendapat perhatian
yang serius karena diduga permintaan akan kencur semakin meningkat.
A.
Botani
Tanaman Kencur
1. Klasifikasi
Klasifikasi tanaman kencur termasuk ke dalam
tata nama sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae( Tumbuh-tumbuhan)
Divisio
: Spermatophyta ( Tumbuhan berbiji)
Subdivisio
: Angiospermae( Berbiji tertutup)
Class
: Monocotyledonae( Biji berkeping satu)
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Kaempferia
Spesies
: Kaemferia galanga L.
Di Indonesia, kencur
dikenal dengan beberapa nama daerah diantaranya adalah: Cikur
(Sunda); Kencur (Jawa); Kencor (Madura); Cekuk (Bali);Cakue (Minang Kabau);
Cekur (Lampung); Kaciwer (Karo); Ceuko (Aceh) dan Bataka (Ternate,Tidore).4
1. Susunan
Tubuh
Kencur termasuk ke dalam terna kecil yang siklus
hidupnya semusim atau beberapa musim. Susunan tubuh tanaman kencur terdiri
atas:
·
Akar dan Rimpang
-
Merupakan akar tinggal yang bercabang
halus dan menempel pada umbi akar yang disebut “rimpang”.
-
Rimpang kencur sebagian lagi terletak di
atas tanah. Bentuk rimpang umumnya bulat, bagian tengah berwarna putih dan
pinggirnya coklat kekuningan dan berbau harum. Rimpang kencur terdapat didalam
tanah bergerombol dan bercabang cabang dengan induk rimpang ditengah. Kulit ari
berwarna coklat dan bagian dalam putih berair dengan aroma yang tajam. Rimpang
yang masih muda berwarna putih kekuningan dengan kandungan air yang lebih
banyak dan rimpang yang lebih tua ditumbuhi akar pada ruas ruas rimpang
berwarna putih kekuningan.3
·
Batang dan Daun
-
Tanaman kencur memiliki batang semu yang
sangat pendek, terbentuk dari pelepah-pelepah daun yang saling menutupi.
-
Daun-daun kencur tumbuh tunggal, melebar
dan mendatar hampir rata dengan permukaan tanah. Jumlah daun bervariasi antara
8-10 helai dan tumbuh secara berlawanan satu sama lain. Bentuk daun elip
melebar sampai bundar, ukuran panjang daun 7-12cm dan lebarnya 3-6cm, serta
berdaging agak lebar.3
·
Bunga dan Buah
-
Bunga kencur keluar dalam bentuk buliran
setengah duduk dari ujung tanaman di sela-sela daun. Warna bunganya putih, ungu
hingga lembayung dan tiap tangkai bunga berjumlah 4-12 kuntum bunga. Bunga
kencur berwarna putih berbau harum terdiri dari empat helai daun mahkota.
Tangkai bunga berdaun kecil sepanjang 2 – 3 cm, tidak bercabang, dapat tumbuh
lebih dari satiu tangkai, panjang tangkai 5 – 7 cm berbentuk bulat dan beruas
ruas. Putik menonjol keatas berukuran 1 – 1,5 cm, tangkai sari berbentuk corong
pendek.
-
Buah kencur termasuk buah kotak beruang
3 dengan bakal buah yang letaknya tenggelam, tetapi sulit sekali menghasilkan
biji.3
2. Zat-zat
Kimia yang Dikandung
Hampir seluruh bagian tanaman kencur mengandung
minyak atsiri. Zat-zat kimia yang telah banyak diteliti adalah pada rimpangnya,
yakni mengandung minyak atsiri 2,4%-3,9%, juga cinnamal, aldehide, asam motil
p-cumarik, etil ester dan pentadekan.3
Dalam literature lain disebutkan bahwa rimpang
kencur mengandung sineol, paraeumarin, asam anisic, gom, pati (4,14%) dan
mineral (13,73%). Kandungan kimia tersebut sangat berguna bagi obat-obatan,
terutama obat batuk, sakit perut dan obat pengeluaran keringat. Berdasarkan analisis laboratorium, minyak atsiri dalam
rimpang kencur mengandung lebih dari 23 jenis senyawa. Tujuh di antaranya
mengandung senyawa aromatik, monoterpena, dan seskuiterpena.3
Kandungan kimia yang terdapat di dalam rimpang kencur adalah:
·
Pati (4,14%)
·
Mineral (13,73%)
·
Minyak astiri (0,02%)
·
Berupa sineol
·
Asam metal kanil
·
Penta dekaan
·
Asam cinnamic
·
Ethyl aster
|
·
Asam sinamic
·
Borneol
·
Kamphene
·
Paraeumarin
·
Asam anisic
·
Alkaloid, dan
·
Gom
|
3. Jenis
Kencur
Berdasarkan tipe daunnya, terdapat 2 jenis kencur
yaitu :
Kencur berdaun lebar,
yaitu dicirikan dengan bentuk daunnya yang lebar-lebar dan besar, hampir bundar
dan tangkai daun relatif sangat pendek. Jenis kencur inilah yang saat ini
paling banyak ditanam petani. Beberapa
ü kultivar
(klon) kencur berdaun lebar adalah Boyolali, Boro, Kalipare, Ketawang,
Arjosari, Kopral dan Bogor.
ü Kencur
berdaun sempit, yakni dicirikan dengan bentuk daunnya yang memanjang dan
ramping menyempit, dan tangkai daun relatif lebih panjang daripada jenis kencur
berdaun lebar.4
A.
Teknik
Budidaya Kencur
Cara budidaya sangat menentukan hasil
yang akan didapat. Meskipun bahan tanaman (benih) yang digunakan
merupakan varietas unggul yang berpotensi produksi tinggi, apabila
tidak didukung dengan teknik budidaya yang optimal tidak akan didapat
hasil yang optimal.5
v Pembenihan.
Sebelum ditanam rimpang benih
ditunaskan terlebih dahulu dengan cara menyemai rimpang di tempat yang teduh
ditutup dengan jerami dan disiram setiap hari. Untuk penyimpanan benih, biasa
digunakan wadah atau rak-rak terbuat dari bambu atau kayu sebagai alas.
Penanaman dilakukan apabila hujan sudah mulai turun. Benih rimpang bertunas
yang siap ditanam di lapangan sebaiknya yang baru keluar tunasnya (tinggi tunas
< 1 cm), sehingga dapat beradaptasi langsung dan tidak mudah rusak. Apabila
hujan terlambat turun, lebih baik rimpang ditanam langsung di lapangan, tanpa
ditunaskan terlebih dahulu. Karena berbeda dengan jahe, rimpang kencur bisa
ditanam pada saat hujan belum turun asal rimpangnya belum bertunas. Rimpang akan
beradaptasi dengan lingkungan, pada saat hujan turun tunas akan tumbuh dengan
serempak.5
v Persiapan lahan
Pengolahan tanah dilakukan dengan cara menggarpu dan
mencangkul tanah sedalam 30 cm. Tanah hendaknya dibersihkan dari
ranting-ranting dan sisa-sisa tanaman yang sukar lapuk. Untuk tanah dengan lapisan
olah tipis, pengolahan tanahnya harus hati-hati disesuaikan dengan lapisan
tanah tersebut dan jangan dicangkul atau digarpu terlalu dalam
sehingga tercampur antara lapisan olah dengan lapisan tanah bawah, hal ini
dapat mengakibatkan tanaman kurang subur tumbuhnya. Saluran drainase harus
diperhatikan, terutama pada lahan yang datar jangan sampai terjadi genangan
(drainase kurang baik). Genangan diantara tanaman akan memacu berkembangnya
benih penyakit terutama penyakit busuk rimpang.5
v Jarak tanam
Penanaman dapat dilakukan secara
bedengan atau disesuaikan dengan kondisi lahan. Benih ditanam sedalam 5 – 7 cm
dengan tunas menghadap ke atas, jangan terbalik, karena dapat menghambat
pertumbuhan. Jarak tanam yang digunakan untuk penanaman monokultur bervariasi
antara 15 cm x 15 cm atau 20 cm x 15 cm.Untuk penanaman dalam sistem pola tanam
menggunakan jarak tanam 20 cm x 20 cm atau dilihat berdasarkan jenis tanah
dan jenis tanaman lainnya.5
v
Pemupukan
Pupuk kandang (pukan) sapi atau kambing
yang sudah matang, diberikan pada saat tanam dan diletakkan didalam lubang
tanam dengan dosis 20 – 30 ton/ha, tergantung kondisi lahan. Pada lahan yang
miskin hara dan teksturnya padat diberikan pukan 30 ton/ha, sedangkan lahan
yang cukup subur cukup 20 ton/ha. Pukan yang kurang matang, harus disebar di
lubang tanam paling tidak 2 minggu sebelum tanam. Sedangkan pupuk buatan
diberikan secara tugal atau dilarik dengan jarak 5 cm dari tanaman.5
v Pola tanam
Kencur dapat ditanam dengan sistem
monokultur dan pada batas-batas tertentu dengan sistem polikultur, untuk
meningkatkan produktivitas lahan. Sistem polikultur dilakukan pada waktu mulai
tanam sampai berumur 3 – 6 bulan dengan cara ditumpang sarikan atau disisipkan.
Umumnya pola tanam kencur dikombinasikan dengan tanaman palawija (jagung,
kacang tanah, ketela pohon, jenis kacang-kacangan lain) dan tanaman
hortikultura (ketimun, buncis). Pola tanam kencur yang paling menguntungkan
dari segi usahatani adalah dengan kacang tanah, dengan 2 kali penanaman kacang
tanah.5
v Pemeliharaan
Pemeliharaan perlu dilakukan agar tanaman dapat tumbuhdengan baik.5
a.
Penyiangan gulma
Sampai tanaman berumur 6 – 7 bulan banyak tumbuh
gulma disekitar tanaman kencur. Untuk menjaga agar pertumbuhan kencur tidak
terganggu harus
dilakukan penyiangan gulma paling tidak
2 minggu sekali. Pada saat curah hujan tinggi, pertumbuhan gulma sangat cepat,
sehingga penyiangan perlu dilakukan lebih intensif. Penyiangan dilakukan dengan
hati-hati agar tidak mengganggu perakaran kencur.
b. Penyulaman
Penyulaman terhadap tanaman mati
dilakukan pada saat tunas muncul di permukaan tanah dengan cara menanam rimpang
bertunas atau memindahkan tanaman yang menumpuk pada lubang tanam yang lain.
c.
Pembumbunan
Pembumbunan mulai dilakukan pada waktu
rumpun sudah terbentuk. Apabila curah hujan tinggi, pembumbunan harus dilakukan
lebih intensif, karena cucuran air hujan akan menurunkan bedengan, sehingga
tanaman akan terendam. Selain itu, pembumbunan juga dilakukan agar rimpang
selalu tertutup tanah. Apabila rimpang muncul di permukaan tanah, akan
mengurangi kualitas rimpang tersebut (berwarna hijau) dan tidak bertambah
besar.
d.
Pengendalian organisme pengganggu tanaman
Didalam rimpang kencur yang terinfeksi
penyakit, memungkinkan berkembang biaknya telur dan larva serangga
hama seperti lalat rimpang (Mimegrallacoeruleifrons) dan belatung (Eumerus figurans) yang memakan daging rimpang bagian dalam.
Pengendalian penyakit busuk rimpang bisa dilakukan dengan cara
mencabut dan membuang tanaman yang terserang. Apabila
serangan masih ringan, pengendalian bisa dilakukan dengan
menyemprotkan bakterisida setiap 2 minggu sekali sampai gejala penyakit
berkurang. Penyakit lain yang ditemukan pada pertanaman kencur
adalah bercak daun yang disebabkan oleh cendawan Phyllosticta sp. dengan gejala pada ujung daun terdapat bercak yang tidak
beraturan dibagian tepi daun. Pengendalian penyakit
bercak daun dilakukan dengan meyemprotkan fungisida apabila
serangan penyakit terjadi pada saat tanaman berumur 1 – 2 bulan.
v Panen.
Panen untuk konsumsi dimulai pada umur
6 sampai 10 bulan. Tetapi, berbeda dengan jahe, waktu panen kencur
dapat ditunda sampai musim berikutnya, bahkan sampai tiga tahun. Dalam kondisi
demikian tidak ada efek yang buruk terhadap mutu rimpang, bahkan produksinya akan
bertambah, hanya ukuran rimpang semakin kecil. Selain itu, kencur dari
pertanaman diatas 1 tahun, kurang baik untuk benih. Rimpang untuk benih dipanen
pada umur 10 – 12 bulan. Cara panen kencur dilakukan dengan membongkar seluruh
rimpangnya menggunakan garpu, cangkul, kemudian dibuang akar dan rimpang airnya,
tanah yang menempel dibersihkan.5
A. Khasiat
Tanaman Kencur
Khasiat tanaman kencur
yang bisa dijadikan sebagai obat tradisional sebagai berikut:1
1. Radang Lambung
·
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari.
·
Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan
dikunyah;
·
Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang,
kemudian minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.
2. Radang Anak Telinga
·
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji
buah pala.
·
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan
diberi 2 sendok air hangat;
·
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar
telinga.
3. Influenza pada bayi
·
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar
daun kemukus (lada berekor/ Cubeb)
·
Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus,
kemudian ditambah beberapa sendok air hangat.
·
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar
hidung.
4. Masuk Angin
·
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam
secukupnya.
·
Cara membuat: kencur dikuliti bersih.
·
Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam
secukupnya, kemudian minum 1 gelas air putih. Dapat dilakukan 2 kali sehari.
5. Sakit Kepala
·
Bahan: 2-3 lembar daun kencur.
·
Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus.
·
Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis)
pada dahi.
6. Batuk
a. Bahan: 1
rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
·
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1
cangkir air hangat, diperas dan disaring.
·
Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam
secukupnya.
b. Bahan : 1
rimpang kencur sebesar ibu jari.
·
Cara membuat : kencur dikuliti sampai bersih dan
dikunyah;
·
Cara menggunakan : airnya ditelan, ampasnya dibuang.
Dilakukan setiap pagi secara rutin.
7. Diare
a. Bahan : 2
rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
·
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1
cangkir air hangat, diperas dan disaring.
·
Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.
b. Bahan : 2
rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
·
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah garam
secukupnya.
·
Cara menggunakan : dioleskan pada perut sebagai bedak.
8. Menghilangkan Darah Kotor
·
Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar
daun trengguli, 2 biji cengkeh kering, adas pulawaras secukupnya.
·
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama
dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring.
·
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara
teratur.
9. Memperlancar haid
·
Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar
daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua, adas pulawaras secukupnya.
·
Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur
dengan bahan lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
·
Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir.
10. Mata Pegal
·
Bahan : 1 potong rimpang
·
Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian.
·
Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai
untuk menggosok pelupuk mata.
11. Keseleo
·
Bahan : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam
air.
·
Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air
secukupnya.
·
Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian
yang keseleo sebagai bedak.
12. Menghilangkan Lelah.
·
Bahan : 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras
digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji cabai merah.
·
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama
dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
·
Cara menggunakan : diminum sekaligus dan diulangi
sampai sembuh. Untuk orang pria dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan
tepung lada secukupnya.
13. Menghilangkan Lelah.
·
Bahan : 1 rimpang besar kencur, 1 sendok tepung beras
basah, 1 potong gula kelapa/aren.
·
Cara membuat : semua bahan tersebut diseduh dengan 1
gelas air panas dan disaring.
·
Cara menggunakan : diminum dan diulangi secara teratur
3 hari sekali.
A.
Pengolahan
Lanjut Tanaman Kencur
Ø Obat-obatan
dan Minuman ( Jamu Beras Kencur)
Ramuan jamu tradisional yang sudah umum dikenal
adalah beras kencur. Di kalangan masyarakat Jawa, dipadu dengan
beras, kencur diolah menjadi minuman penyegar bernama beras kencur. Minuman ini
juga digolongkan sebagai jamu karena konon memiliki khasiat meningkatkan nafsu
makan dan
menghilangkan pegal
linu. Minuman ini banyak dijual di pasar tradisional dan penjaja jamu keliling.
Belakangan, industri jamu telah mengemasnya dalam bentuk bubuk, konsentrat, maupun
minuman penyegar dalam kemasan kotak.6
Komponen utama beras
kencur, adalah beras (yang dihaluskan) dan rimpang kencur serta beberapa
rempah-rempah sebagai bahan tambahan pangan. Bahan bahan lain yang biasa
dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang
jahe, biji kapulogo, buah asam, temukunci, kayukeningar, kunir, jeruk nipis dan
buah pala. Rasa manis pada beras kencur berasaldari gula merah (gula kelapa
atau gula aren) atau gula pasir yang ditambahkan.6
Cara pengolahan pada
umumnya tidak jauh berbeda. Mula-mula beras disangrai, selanjutnya ditumbuk
sampai halus.Kencur diparut atau diblender. Kedua bahan ini kemudian dicampur,
diperas, dan disaring, kemudian ditambah air matang sedikit demi sedikit. Sedangkan
asam jawa dan gula merah masing-masing direbus sampai tercampur lalu disaring.
Air asam jawa dan gula merah kemudian ditambahkan ke air campuran beras dan
kencur sambil diaduk-aduk.6
Jamu beras kencur secara tradisional dijual bentuk
cairan segar, baik di pasar-pasar umum atau oleh penjual jamu keliling.
Industri jamu sekarang mengembangkan beras kencur yang dikemas dalam bentuk
bubuk atau konsentrat (sirup) dan juga dijual bentuk bubuk kering instan
tinggal menyeduh dengan air hangat atau air panas, prosesnya rimpang kencur
bersama bahan lainnya kecuali tepung beras dan gula ditumbuk atau digiling
sampai halus, dengan air panas diperas diambil sari-sarinya setelah itu tepung
beras dan perasan sari kencur dicampur dengan beras dan gula untuk selanjutnya
diproses pengeringan dengan cara dipanasi.6
Manfaat Jamu Beras Kencur
Manfaat Jamu Beras Kencur ini pun sudah banyak diketahui oleh
banyak orang. Manfaat jamu beras kencur tidak bisa lepas dari kandungan jamu
yang bermacam-macam. Antara lain protein, karbohidrat, minyak atsiri, dan
mineral. Selain menyegarkan, meminum jamu beras kencur yang terasa enak
ternyata banyak manfaatnya. Berikut ini adalah beberapa contoh manfaatnya.6
- Minyak atsiri yang dikadung kencur diklaim memiliki banyak senyawa bermanfaat. Senyawa ini berfungsi sebagai zat analgesic, yaitu zat yang memiliki kemampuan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri.
- Jamu beras kencur memiliki kemampuan untuk menambah tenaga karena memiliki sifat stimultan.
- Manfaat jamu beras kencur yang lain adalah sebagai minuman penambah nafsu makan. Ini cukup efektif pada anak kecil yang kebanyakan memang susah makan.
- Jamu beras kencur bisa dimanfaatkan sebagai minuman penghilang rasa capek, pegal-pegal karena kelelahan.
- Jamu beras kencur dipercaya bisa menghilangkan beberapa penyakit, seperti batuk, radang lambung, sariawan, keracunan makanan, memperlancar siklus menstruasi, mengeluarkan dahak atau ekspektoran, mengurangi rasa pusing, mual, atau perut kembung.
Khasiat Utama Jamu Beras Kencur
- Ekspektoran : untuk menyembuhkan batuk dengan cara mengencerkan dahak serta memudahkan keluarnya dahak.
- Diuretika : untuk memperlancar proses pengeluaran urine (air kencing).
- Carminativa : yaitu untuk membantu proses pengeluaran angin dari dalam perut akibat perut kembung / masuk angin
- Stimulansia : yaitu untuk membangkitkan atau memberikan rangsangan.
- Protection : yaitu untuk memberikan perlindungan pada pakaian atau buku dari gangguan serangga.6
Ø Makanan
Penggunaan tanaman kencur sebagai
bahan makanan antara lain:
-
Daun-daun
muda ( pucuk ) dipakai untuk lalapan mentah atau diurap.
-
Rimpang
kencur digunakan untuk penyedap masakan ( bumbu ), misalnya dalam pembuatan
pecel, urap, kerupuk, gado-gado dan lain sebagainya.
-
Rimpang
kencur dijadikan bahan campuran untuk memberi aroma pada nasi.
-
Rimpang
kencur dijadikan bahan campuran dalam industri kembang gula.4
Ø Masker
penghilang jerawat.
Selain untuk bumbu, kencur bisa juga
digunakan sebagai masker tradisional untuk menghilangkan jerawat. Caranya
sebagai berikut:6
- Siapkan kencur dan diparut kemudian diperas
- kemudian endapkan air perasan yang habis diperas
- Sebelum memakai endapan tadi, cucilah wajah dengan air hangat
- Kemudian oleskan air hasil perasan tadi ke wajah menjelang tidur
- Endapan kencur tadi bisa digunakan untuk masker wajah yang dicampur dengan rumput teki, teri adas, lembutkan bahan-bahan tadi kemudian berilah air hangat
- Pakailah untuk masker wajah, manfaat kencur buat wajah.
A. Diversifikasi
Pengolahan Produk Kencur
Masalah yang dihadapi petani tanaman obat pada
umumnya adalah rendahnya harga jual hasil produksi, serta tingginya fluktuasi
harga. Meskipun peluang pasar cukup luas, tetapi akses petani kepada konsumen
utama produk hasil pertanian (industri obat), sangat terbatas. Padahal, hasil
panen rimpang tidak dapat disimpan lebih dari 3 bulan. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan nilai jual produk diversifikasi hasil rimpang menjadi
bentuk-bentuk lain sangat dianjurkan.
Rimpang kencur setelah dipanen dan dibersihkan dapat
diolah menjadi produk lain, diantaranya:2
·
Simplisia kering
·
Serbuk
·
Minyak atsiri hasil penyulingan rimpang
·
Ekstrak cair dan kering
·
Instan
·
Minuman
Teknik pengolahan sangat berpengaruh terhadap khasiat
dariproduk tanaman yang diperoleh. Jika penanganan ataupun pengolahannya tidak
benar maka mutu produk yang dihasilkan kurang berkhasiat atau kemungkinan dapat
menimbulkan toksik apabila dikonsumsi. Teknik pengolahan Tanaman obat terdiri
dari sortasi, pencucian, penjemuran/penirisan, pengirisan /perajangan, dan
pengolahan lebih lanjut menjadi berbagai produk/diversifikasi produk. Tanaman
obat dapat diolah menjadi simplisia, serbuk, minyak atsiri, ekstrak
kental/kering, kapsul, tablet dan minuman (sirup, instant, permen) dll.
Karakteristik Inovasi teknologi penyortiran harus segera dilakukan setelah
bahan selesai dipanen, terutama untuk komoditas temu-temuan, seperti: kunyit,
temulawak, jahe dan kencur. Rimpang yang baik dengan yang busuk harus segera
dipisahkan juga tanah, pasir maupun gulma yang menempel harus segera dibersihkan.
Demikian juga untuk tanaman obat yang diambil daunnya maupun herba (Sambiloto,
pegagan), setelah dipanen langsung disortir, daun yang busuk, kering maupun
gulma lainnya harus segera dipisahkan.3
Pencucian Setelah disortir bahan harus
segera dicuci sampai bersih jangan dibiarkan tanah berlama-lama menempel pada
rimpang karena dapat mempengaruhi mutu bahan. Pencucian harus menggunakan air
bersih, seperti : air dari mata air, sumur atau PAM. Cara pencucian dapat
dilakukan dengan cara merendam sambil disikat menggunakan sikat yang halus.
Perendaman tidak boleh terlalu lama karena zat-zat tertentu yang terdapat dalam
bahan dapat larut dalam air sehingga mutu bahan menurun. Penyikatan
diperbolehkan karena bahan yang berasal dari rimpang pada umumnya terdapat
banyak lekukan sehingga perlu dibantu dengan sikat. Tetapi untuk bahan yang
berupa daun-daunan cukup dicuci dibak pencucian sampai bersih dan jangan sampai
direndam berlama-lama. Penirisan dan Pengeringan Selesai pencucian rimpang,
daun atau herbal ditiriskan dirak-rak pengering. Hal ini dilakukan sampai bahan
tidak meneteskan air lagi.3
Teknologi unggulan kencur
Cara pembuatan sebagai
berikut:2
Simplisia
·
Rimpang dicuci, kemudian
diiris-iris dengan tebal 3 – 4 mm.
·
Irisan rimpang dijemur dengan
menggunakan alas anyaman bambu/tampah, lantai jemur atau tikar, sampai kadar air mencapai 9-12%.
Perlu dijaga agar irisan rimpang tidak menumpuk, dan ditutup dengan kain hitam.
·
Simplisia dikemas dengan baik didalam
karung plastik yang higienis dan siap dipasarkan atau digunakan dalam industri jamu/obat,
makanan/minuman, dll.
Bubuk Kencur
·
Kencur kering (kadar air 8-10%),
digiling halus dengan ukuran sekitar 50-60 mesh.
·
Bubuk yang sudah jadi, dikemas dalam
wadah kering, dan siap digunakan untuk bumbu, bahan baku industri minuman.
Instan Kencur
·
Rimpang yang sudah dicuci bersih,
dipotong-potong dan dikupas, kemudian diblender.
·
Pisahkan ampasnya, kedalam sari kencur
ditambahkan jeruk nipis dan pandan (untuk penambah rasa), kemudian
diuapkan/dipanaskan sampai kental
·
Kemudian tambahkan gula pasir (1 bagian
kencur : 2 bagian gula pasir), dan diaduk sampai kering.
DAFTAR
PUSTAKA
1. www.warintekjogja.com/warintek/warintekjogja/...v3/.../Kencur.pdf
2. perkebunan.litbang.deptan.go.id/upload.files/File/.../Kencur.pdf
3. Muhlisah,
Fauziah. 1999. Temu – TemuandanEmpon
–Empon. Kanisius :
Yogyakarta.
4. Rukmana, Rahmat.
1994. Kencur. Kanisius : Yogyakarta.
5. Tim Penulis Martha Timur Indonesia Center (MTC). 2002. Budidaya Secara
Organik Tanaman Obat Rimpang. PT. Penebar Swadaya : Jakarta.
6. Atjung.
1981. Tanaman Obat dan Minuman Segar.CV.Yasaguna
: Jakarta.
7. jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/123088994.pdf.
8. journal.fmipa.itb.ac.id/jms/article/view/339/328.